BINATANG PELIHARAAN
Anak-anak sedang banyak eksplorasi dengan binatang. Beberapa waktu lalu, pernah memelihara kelinci. Awalnya sepasang, lalu satu kelinci dimakan kucing. Satu kelinci lainnya dirawat hingga cukup besar. Karena sendirian mungkin ya, satu hari kelinci itu keluar dari kandang dan tidak bisa ditemukan sampai sekarang.2
Hewan kedua adalah kucing. Beberapa kali anak-anak minta ijin untuk memelihara kucing. Saya belum mengabulkan. Bukan berarti mereka lalu diam saja. Satu hewan ini, sering kami temui di saat-saat berkegiatan. Di rumah, banyak sekali kucing berkeliaran dekat rumah. Anak-anak pasti tertarik untuk mendekatinya. Ketika kami jalan-jalan pun, sering sekali bertemu dengan kucing. Anak-anak pun serta merta menyapanya. Hmmm saya sebenarnya yang geli dengan hewan satu ini. Hehe…
Burung makan beras
Nah kali ini, ada satu binatang yang sedang asyik jadi perhatian anak-anak yaitu burung. Sempat juga terlontar permintaan ijin untuk memelihara burung. Kami pun belum menyetujui. Kami banyak ngobrol dengan anak-anak bahwa fitrahnya burung itu bisa terbang bebas kemana saja dia suka. Mencari makan, menjelajah, bertemu sesamanya. Kalau kita pelihara dan terus saja berada di dalam sangkar, maka khawatir kami menjadi penghambatnya. Anak-anak pun mulai memahami.
Berkumpul di halaman
Satu saat, pak Reswit pulang dengan membawa sebuah kotak kayu. Kotak apakah itu? Ternyata, sarang burung. Anak-anak pun tertawa gembira. Pak Reswit kemudian menjelaskan bahwa sarang burung ini, kita letakkan saja di atas, dekat dengan atap halaman rumah. Biarkan burung-burung yang terbang, menghampirinya. Pintu sarang pun dibiarkan tetap terbuka. Jadi burung-burung bisa datang dan pergi kapan saja.
Makan yuuk...
Anak-anak pun dengan riang menunggu kedatangan burung. Lama, tak ada tanda-tanda. Lalu ide cemerlang pun muncul. Kami ambil satu gelas kecil berisi beras. Kami sebarkan beras itu ke sekeliling halaman. Ada juga yang disebar dekat sarang. Alhamdulillah, burung-burung pun mulai menghampiri. Mereka datang untuk makan beras yang kami taburkan. Kadang mereka masuk ke sarang lalu terbang lagi ke udara bebas. Burung-burung ini datang tidak tentu waktu. Kadang pagi, siang hari atau sore. Mereka mencari butiran-butiran beras yang masih tersedia. Terkadang juga hinggap di pagar rumah. Kami bahagia sekali karena tanpa mengurung mereka di sarang, burung-burung itu pun berdatangan. Anak-anak pun seru menikmati aktivitas tabur beras di halaman depan rumah, menyediakan makanan untuk mereka.
#Hari7
#Tantangan10Hari
#GameLevel9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative
Komentar
Posting Komentar