SALAH PAHAM
Siang tadi, kami bertiga kumpul di dapur. Alarm dari perut sudah berbunyi, pertanda kami butuh makanan untuk dikonsumsi. Sengaja dari pagi saya belum masak. Sudah berniat akan masak dadakan supaya makanan masih hangat saat disajikan.
Saya ingat, kemarin Yoga mengajukan permintaan untuk masak mi telur. Jadi siang ini saya sudah membayangkan masak mi telur.
Bahan-bahan sudah siap. Saya pun mulai memasak. Anak-anak ikut membantu di dapur.
"Mas minta tolong airnya dituang ke wajan ya", pinta saya ke Yoga.
"Segini bu? Tambah lagi?", tanya Yoga kemudian.
"Iya, tambah sedikit", jawab saya sambil memotong wortel.
"Ibu, kirain mau masak mi telur. Ternyata, ibu bikinnya mi pakai kuah", Yoga melanjutkan pembicaraan.
Deg. Saya kaget.
"La maksud mas, mi telur yang seperti apa?", saya coba perjelas maksud ke Yoga.
"Itu looo yang di goreng pakai teflon. Mi dicampur sama telur", ungkap Yoga.
Saya diam dan mikir. Mi dicampur sama telur, di goreng pakai teflon. Ouuhh...omelet mi maksudnya.
"Maaf ya mas, ibu salah paham ternyata. Maksudnya mau bikin omelet ya? Tapi ibu pahamnya mi telur pakai kuah", saya mencoba menjelaskan.
"Iya ga papa kok bu. Salah ga papa kan. Aku juga suka kok mi telur pakai kuah", jawab Yoga.
Duh...nyesss rasanya. Anak-anak bisa memahami situasi dan tidak memaksakan kehendaknya. Anugerah terindah yang saya miliki saat ini.
#hari13
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Komentar
Posting Komentar