Tragedi tempe goreng
Pagi-pagi saat ibu sedang menggoreng
tempe di dapur, Si Sulung memberitahu kalau ada penjual kue menunggu di luar.
Ibu bergegas mengambil piring dan uang untuk membeli kue dan sembari berjalan,
menitipkan tempe goreng yang belum kering ke suami yang sedang merapikan kasur
di kamar.
Ibu membeli kue agak lama karena
banyak pembeli yang antri, tidak seperti biasanya. Selesai membeli kue, ibu pun
bergegas masuk rumah dan melihat Si Sulung sedang di dapur mengangkat tempe
dari penggorengan. Suami keluar dari kamar dan memberitahu kalau tempe
gorengnya gosong. Lemaslah ibu seketika.
Niat awal masak pagi-pagi supaya
suami bisa sarapan nasi dan lauk, ternyata lauk tempe gorengnya gosong. Sedih
rasanya. Sudah berniat akan menggoreng tempe lagi, namun teringat, masih ada
tiga potong tahu bacem yang tidak gosong dan bisa untuk lauk sarapan. Jadilah
ibu menyajikan nasi sayur dan lauk tahu bacem.
Ketika sedang sarapan, Si Sulung
kemudian berjalan ke dapur dan mengambil tempe gosong. Tempe gosong dimakan
dengan nasi dan sayur lahap sekali. Ibu bertanya dengan sedikit heran.
Ibu :
“Bagaimana rasa tempenya? Kalau pahit ya tidak usah dimakan…”
Si Sulung : “Enak kok…tidak pahit…”
Ibu : “Ha??!!” (muka melongo seketika
kemudian tertawa sendiri)
Si Sulung : “Iya enak, tidak pahit,
coba ibu cicipi..” (sambil menyodorkan tempe gosong)
Ibu : “Iya ya, tidak pahit…” (sambil
terus melanjutkan sarapan bersama tempe gosong)
Suami pun ikut tertawa menyaksikan
kejadian ini sambil berkomentar bahwa yang ada di benak anak-anak itu adalah
rasa enak dan enak sekali.
Bersyukur, akhirnya tempe gosong
tetaplah menjadi lauk sarapan pagi ini dan habis dalam waktu yang tidak lama.
#ODOPfor99days
#day41
Komentar
Posting Komentar