Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Menjemput kemuliaan

“Karena RIZQI itu PASTI, KEMULIAAN yang harus dicari” -Septi Peni Wulandani- Usaha yang dilakukan seorang perempuan, istri dan ibu adalah menjemput kemuliaan. Ketika kemuliaan diri telah sepenuhnya diraih, maka rizki akan datang tanpa dicari. Menjemput kemuliaan ini, dimulai dengan membaca kekuatan diri dan memahami peran hidup yang melekat pada diri. Kemudian terus mengasah kekuatan ini hingga optimal dan mampu menyebarkan manfaat bagi banyak orang, terutama bermanfaat untuk keluarga dan meluas ke masyarakat. Melihat kekuatan diri ini, kita bisa gunakan sarana tes Talents Mapping. Hasil untuk diri saya adalah sebagai berikut : Urutan Bakat 1.              Input 2.              Responsibility 3.              Developer 4.              Maximizer 5.              Connectedness 6.              Analytical 7.              Learner 8.              Harmony 9.              Futuristic 10.         Intellection Melihat urutan bakat diatas, saya termasuk dom

Memahami Cara Diri Belajar

Gambar
Tulisan kali ini sedikit mencatat tentang perjalanan, bagaimana diri ini melakukan proses belajar. Berkaca diri, seperti apakah proses belajar diri bermula, kemudian proses belajar itu terus berlanjut, dan bagaimanakah evaluasi sementaranya. Kenapa proses ini perlu dicatat? Ini adalah bagian dari cara diri mengenal lebih dekat dengan diri sendiri. Selain itu, menjadi dokumentasi untuk pegangan langkah selanjutnya, bahkan bisa jadi pegangan untuk anak-anak nantinya. Mengingat masa lalu Bagaimana proses diri belajar di masa lalu? Diri ini suka sekali belajar. Apapun informasi yang ingin diketahui, akan dicari sampai ketemu. Mulai dari membaca, membuat catatan penting hingga sering ikut acara seminar, sesi sharing dan belajar dengan tokoh. Lebih menarik lagi jika saat belajar ada praktek langsungnya, jadi materi yang dipelajari lebih mudah dipahami. Masa-masa sekolah, selain menikmati masa belajar di kelas, juga berusaha mencari informasi di luar kelas atau sekolah, meski harus

Peta aktivitas

Sampai di Nice Home Work keempat. Tugasnya adalah mencatat aktivitas paling penting dan paling tidak penting. Kenapa harus dicatat? Karena, catatan ini sebagai pijakan kita melakukan aktivitas positif yang berpengaruh pada kualitas kita sebagai perempuan, istri dan ibu dalam keluarga. Tiga aktivitas paling penting : 1.    Menemani anak-anak bermain dan belajar di rumah 2.    Mengembangkan sisi produktif Ibu Rumah Tangga 3.    Menemani anak-anak tetangga mengaji di Musholla Tiga aktivitas paling tidak penting : 1.    Baca status orang lain di sosial media yang isinya sebatas keluhan 2.    Ngobrol ngalor ngidul tanpa ada tujuan pembicaraan yang bermanfaat 3.    Keluh kesah berkepanjangan Alhamdulilah, tiga aktivitas paling penting di atas sudah menjadi bagian rutinitas sehari-hari. Selanjutnya, untuk mempermudah aktivitas penting itu dilakukan, maka dibuatlah jadwal waktu harian sebagai pengingat diri sendiri. Subuh – 08.00  à menyelesaikan pekerjaan r

Kurikulum belajar 2

Gambar
Nice Home Work masih berlanjut. Jika kemarin kita membuat kurikulum untuk diri sendiri, maka saat ini kita akan membuat kurikulum untuk anak-anak kita. Selama ini, sebenarnya kami sudah terbiasa mengamati tumbuh kembang anak-anak dan mencatatnya. Niat kami, itu sebagai jejak petualang anak-anak saat ini dan akan menjadi catatan sejarah untuk mereka. Selama ini kami mencatatnya berdasarkan proses apa saja yang telah mereka lalui. Bagaimana perkembangan anak-anak mulai dari kandungan hingga saat ini. Catatan-catatan itu tercampur menjadi satu buku untuk setiap anak. Setelah beberapa waktu terakhir kami mencari ilmu tentang Pendidikan Berbasis Fitrah dan Akhlaq, Talents Mapping kemudian materi-materi di Kelas Matrikulasi Ibu Profesional ini, maka kami mencoba mempraktekkan ilmu tersebut ketika mengamati tumbuh kembang anak-anak. Mencoba menata kembali catatan perkembangan mereka. Kami menjadikan ilmu tersebut sebagai referensi dalam menemani tumbuh kembang anak-anak, sehingga catata