Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Kulwap bareng Bang Fuadi

Gambar
Akhirnya Kuliah Whatsap (Kulwap) perdana Grup ODOP pun bergulir. Kulwap ini dilaksanakan pada Hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 selama satu jam, dari jam 09.00 wib hingga 10.00 wib. Kulwap perdana ini diisi oleh Bang Fuadi, penulis buku Negeri 5 Menara dengan moderator Mbak Shanty selaku ketua kelas #ODOPfor99days. Bang Fuadi pun membuka kulwap dengan sapaan : Selamat pagi ibu-ibu, teteh, mbak, kakak, rekan-rekan semua. Terima kasih ya, untuk cemilan dan teh yang tersaji secara virtual. Terima kasih juga utk pertanyaannya. Saya coba jawab satu-satu ya. Kemudian Mbak Shanty pun balik menyapa ke Bang Fuadi dan menanyakan aktivitasnya : Terima kasih sekali Bang Fuadi atas kesediaannya meluangkan waktu untuk ibu-ibu yang semangat pengen belajar menulis ini. Sebelum memulai, kami ingin tahu Bang Fuadi lagi sibuk apa sekarang? Jawaban Bang Fuadi tentang kesibukannya saat ini : Lagi sibuk menulis, menyiapkan film dan ngisi undangan bicara hehehe. Juga sibuk main sama salman, 1.5

Ketika mandeg

Gambar
Pernahkah merasa dalam keadaan mentok, mandeg padahal banyak aktivitas yang harus diselesaikan? Kepala rasanya penuh dengan berbagai macam hal yang ingin diwujudkan hingga akhirnya justru tidak melakukan apa-apa. Ya, saking bingungnya mau mulai dari mana, jadi malah tidak bergerak sama sekali. Stagnan. Lalu, apa yang mesti dilakukan? 1. Tidur Mengistirahatkan pikiran supaya berada dalam kondisi dingin dan tenang. Tidur yang cukup dan berkualitas mampu mendinginkan kepala sehingga tidak merasa panik dan terburu-buru lagi. 2. Mengumpulkan semangat kembali Semangat ini dimunculkan kemabali di dalam hati dan pikiran, supaya mampu bergerak kembali. Semangat ini bisa diperoleh dengan berbagai cara; misalnya bergabung dengan komunitas yang sesuai.  Anggota dalam komunitas ini biasanya juga ada yang memiliki kasus mirip-mirip dan sesama anggota pun bisa saling mendukung satu dengan lainnya, karena yang dirasakannya tidak jauh berbeda. 3. Menjadwal kembali Setelah cuk

Merica dan Ketumbar

Gambar
23 Maret 2016 Pagi ini kami sedang memasak di dapur. Memasak tempe dan buncis dengan kuah santan kuning, permintaan anak-anak. Sayur ini adalah kesukaan anak-anak. Jika ditanya mau masak apa, jawaban yang sering muncul ya sayur ini. Hubungannya apa ya sama merica dan ketumbar? Nah, ketika masak di dapur ini, anak-anak juga ikut berpartisipasi. Ada yang mengupas kulit bawang putih dan ada yang coba menghaluskan bumbu-bumbu. Kemudian Si Sulung membuka-buka tempat bumbu dan mendapatkan dua jenis bumbu yang berbentuk bulat kecil. Rasa penasaran pun muncul, lalu meluncurlah serentetan pertanyaan yang menanti jawaban.  Apa nama bumbu ini? Bagaimana rasanya? Bumbu ini buat apa? Dan pertanyaan lain yang mengikutinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian memunculkan ide untuk belajar lebih lanjut tentang dua jenis bumbu itu yaitu merica dan ketumbar. Ini hasil belajar kami tentang merica dan ketumbar : 1. Merica Berbentuk bulat, permukaannya lebih halus. Uk

Komunikasi : Aku dan Kamu

Gambar
It's not just what you say but HOW you say it that creates power. Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi, agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan. Awali dengan kesadaran bahwa aku dan kamu adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu. Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya. Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda dengan kita. FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, buku bacaan, pergaulan, indoktrinasi dll. FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang. FoE

Bangunan keluarga

Gambar
Berawal dari cerita seorang teman ketika bertemu di suatu kegiatan para ibu di hari libur kerja. Teman ini berkomentar tentang suami yang betah menemani istrinya beraktivitas dan bergantian mengajak main anak-anaknya. Teman ini merasa heran. Ada suami yang mau berlama-lama “nganggur” menunggu istrinya beraktivitas dengan teman-temannya.  Ditambah lagi, suami ini juga menemani anak-anaknya bermain. Bagaimana cara komunikasinya hingga bisa seperti itu, suami sangat perhatian dengan keluarganya? Nah, apa jawabannya ya? Pertanyaan diatas bisa jadi klasik dan sering muncul dalam berbagai bahasan tentang komunikasi. Tulisan ini pun hanya  ingin sedikit berbagi saja, bagaimana kami mencoba membangun sebuah keluarga sehingga masing-masing anggotanya tetap memperoleh porsi sesuai kebutuhan. Pertama , dari awal masuk kehidupan rumah tangga, kami sepakat bahwa keluarga adalah prioritas. Setiap kegiatan yang bisa mendukung semakin kokohnya bangunan keluarga, itu menjadi prioritas.

Dunia di dalam rumah

Hidup di era teknologi yang semakin canggih memang perlu adaptasi. Satu sisi kita sangat terbantu dengan adanya aplikasi online yang mempermudah aktivitas rutin. Sisi lain, banyak pihak yang belum mampu menerima dengan terbuka, perubahan-perubahan sistem yang cenderung tidak konvensional lagi. Saya tidak akan meramaikan situasi yang sedang berkembang saat ini. Adanya gejolak dan amarah pihak-pihak yang belum menerima sepenuhnya terhadap kemajuan teknologi. Siapalah saya ini?  Saya hanya ingin sedikit bercerita, bagaimana seorang ibu rumah tangga dengan bantuan kemajuan teknologi bisa meningkatkan kapasitasnya sebagai orang tua. Ya, saya sebagai ibu rumah tangga dengan aktivitas yang lebih banyak dilakukan di rumah. Apalagi, saya termasuk tipe yang kurang suka kumpul-kumpul jika tidak ada keperluan. Jadilah aktivitas lebih banyak diselesaikan di rumah. Jika semua hal bisa dilakukan dari rumah, maka saya akan selesaikan dari dalam rumah. Kemajuan teknologi ini sangat membantu

Menulis cerpen

Ingin sedikit berbagi tentang tahapan-tahapan menulis cerpen 5 paragraf. Materi ini diperoleh ketika mengikuti pembahasan tentang menulis cerpen di Grup Whatsapp Rumbel Menulis IIP Jakarta. Cerpen 5 paragraf Cerpen 5 paragraf bukan sebuah genre baru, melainkan hanya sebuah cara menulis cerpen yang baru. Cara ini diperkenalkan oleh Noor H. Dee, founder spoila.net dan sipenulis.com, yang terinspirasi oleh esai 5 paragraf. Selama ini, kebanyakan penulis selalu memikirkan peristiwa, adegan, atau jalan cerita ketika menulis cerpen. Akibatnya, tokoh-tokoh hanya berfungsi sebagai patung-patung yang dihadirkan demi kepentingan peristiwa, adegan, atau jalan cerita. Tokoh menjadi unsur yang penting dalam cerpen 5 paragraf. Konflik cerita selalu tentang tokoh: tokoh lawan tokoh lain, tokoh lawan sekumpulan tokoh (masyarakat), tokoh lawan alam, tokoh lawan dirinya sendiri, dan sekumpulan tokoh lawan sekumpulan tokoh lainnya. Ketika menulis cerpen, kita hanya membutuhkan tokoh. Mul