Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

IBU BILANG APA?

Gambar
Siang ini kami di dapur rame-rame. Ceritanya, kita sedang masak pecel. Anak-anak bantu buat sambal pecelnya. Saya merebus sayuran dan mengamati anak-anak. "Seperti ini bu sambalnya?", tanya Yoga. Saya tengok sebentar lalu mendekati mereka berdua. "Tambah air sedikit. Mbak Putri, ibu minta tolong diambilkan botol air dekat mbak yaa", saya pun meminta tolong ke Putri. Lalu Putri mengambil botol berisi air dan memberikannya pada saya. Saya menerima botol tanpa melihat wajah Putri, karena sambil mengaduk sambal di mangkok. Tiba-tiba Putri berkata, "Ibu bilang apa?". Hah! Seketika saya kaget lalu mendongakkan kepala dan menatap wajah Putri. "Oh, maafkan ibu...terimakasih ya mbak, sudah bantu ibu ambil botol ini", saya pun menjawab sambil tersenyum. #hari8 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

PRODUKTIF DI PAGI HARI

Gambar
Pagi-pagi sebelum suami berangkat kerja, saya sering mengajaknya cerita dari hal yang ringan hingga serius. Seperti pagi ini, saya sedang berbincang satu hal dengan suami. Kami butuh suasana tenang dan fokus untuk berbincang, supaya tidak terjadi salah pemahaman. Tiba-tiba... "Itu mas yang ambil duluan...", teriak Putri. "Nggak. Putri dulu yang geserin...", Yoga menimpali dengan suara kencang pula. Saya pun meradang mendengarnya. Kebutuhan saya adalah suasana tenang supaya fokus berbincang dengan suami. Tetapi anak-anak membuyarkan suasana itu dengan teriakan mereka. Hampir saja saya gertak Putri dan Yoga. Namun akhirnya saya tarik nafas dan menatap keduanya. "Masih mau bicara? Ayo kita dengarkan. Kalau sudah cukup, gantian ibu mau bicara sama bapak". "Sudah cukup", jawab Putri dan Yoga hampir bersamaan. Saya pun melanjutkan berbincang dengan suami dan didengarkan seksama oleh anak-anak. #hari7 #tantangan10hari

SHALAT YUUK...

"Mas, sudah shalat belum?", tanya saya ke Yoga. Yoga melihat sekilas lalu diam, melanjutkan aktivitasnya. Beberapa menit kemudian, saya tanya lagi. "Mas, sudah shalat belum?". Yoga menjawab dengan 'nyengir' dan tetap beraktivitas. Duh, saya bingung mau tanya bagaimana lagi. Saya pun ikut diam. Mikir. Apa bahasa yang tepat untuk mengingatkannya shalat yaa... Akhirnya saya tanya lagi. "Mas, mau shalat jam berapa?". Yoga pun menjawab, "Jam dua". "Siap, jam dua ibu ingatkan lagi yaa". Setelah jam menunjukkan pukul dua, saya pun mengingatkan lagi dan Yoga langsung segera melakukan shalat. #hari6 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

TIPS KOMUNIKASI PRODUKTIF DENGAN SUAMI

Gambar
Supaya hal-hal yang dibicarakan istri langsung dipahami suami, maka ada beberapa tips sebagai berikut : 1. Suami sedang gadget ria/membaca, istri jangan mengajak bicara. 2. Suami sedang fokus pada aktivitasnya, tidak boleh banyak diajak berbincang. 3. Ajak bicara suami saat lega waktu dan aktivitas. 4. Ambil fokus/konsentrasi suami dengan kata-kata simpel dan menarik (seperti headline di sebuah surat kabar). 5. Sesuaikan dengan 'bahasa kasih' suami. Tips ini diracik dari hasil pengalaman pribadi saya dan masukan dari suami tercinta. #hari5 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

RUANG SAMBUNG RASA

Gambar
Setiap hari, kami memiliki waktu berkumpul sekeluarga. Biasanya malam, dimulai saat makan bersama lalu berlanjut dengan berbagi cerita, apa yang sudah dilalui dan ditemui seharian itu. Masing-masing kita akan mencurahkan isi hati dan pikiran, lalu anggota keluarga lain saling memberi respon dan apresiasi. Jadwal kumpul ini menjadi agenda yang selalu dirindukan. Jika sehari saja kita tidak kumpul, ada rasa kurang menyelimuti. Seperti malam ini, selesai makan dan beres-beres peralatan, kami pun kumpul. Tempat favorit kami jika kumpul di rumah adalah ruang keluarga. Ruang ini bisa digunakan untuk makan bersama, menjahit, mengetik atau beraktivitas dengan laptop, dan tempat bermain anak-anak. Lantainya bisa untuk menggambar, dindingnya untuk memajang hasil karya, dan juga ada satu papan flipchart untuk berbagi tulisan atau gambar oleh masing-masing anggota keluarga. Berantakan? Boleh saja dan ada waktunya. Jika aktivitas telah selesai, masing-masing anggota keluarga bertanggu

MBAK..CURHAT..MBAK..

Gambar
"Mbak, mau curhat boleh?" chat Whatsapp dari salah seorang teman. "Boleh, silahkan...", jawab saya. Lalu teman saya telp. "Saya diprotes sama suami", curahan hatinya pun mulai mengalir. Panjang lebar teman saya ini bercerita. Inti yang mampu saya tangkap bahwa dia merasa suaminya kadang kurang menghargai kiprah istrinya. Padahal sang istri sudah sepenuh hati mendukung dan membantu aktivitas suami seoptimal mungkin. Nah, jika dalam kondisi kecewa, teman saya langsung 'ngambek'. Ketika marah itu, dia bisa sampai banting pintu lalu diam, tidak bicara apapun. "Menurutmu gimana mbak?", teman saya meminta masukan. Kejadian itu mirip dengan yang saya alami beberapa waktu lalu. Ketika marah dan kecewa, langsung diam. Biasanya jadi rajin beres-beres rumah. Penyaluran energi ini yaa... Berulang kali terjadi dan akhirnya saya mikir. Kalau seperti ini terus, rasa marah dan kecewa itu tidak akan hilang, justru semakin bertumpuk dan ak

Adonan positif

Gambar
Hari ini jadwal Yoga menjadi chef. Yoga sudah menentukan pilihan memasak roti yang resepnya ada di buku bacaan kesukaannya. Bahan-bahan sudah siap, alat pun sudah lengkap. Yoga mulai beraksi. Memasak air sampai mendidih. Menakar tepung dan bahan lainnya. Kemudian mencampur semua bahan menjadi satu hingga terbentuklah adonan roti. Proses dari awal ini, dikerjakan Yoga sendiri. Saya ibunya, kebagian jadi pengamat saja. Bagian mengingatkan, jika ada hal yang hampir terlewat. Duh, rasanya kok gemes yaa.. Apalagi melihat Yoga menguleni adonan. Tangannya terlihat kurang lincah. Saya sebagai ibunya merasa tidak sabar melihat proses itu. Gemes pengen bantu nguleni adonan. Tapi saya masih menahan diri sambil berpikir, kata-kata positif apa yang bisa saya rangkai supaya tepat sasaran. Lalu, saya pun bilang "Mau ibu bantu aduk adonannya mas?" Yoga melihat saya sekilas, kemudian balik mengaduk lagi sambil menjawab, "Ibu, kalau aku butuh dibantu, aku pasti sudah

Pohon cantik

Gambar
Tiba-tiba Putri mengambil kertas dan duduk di sebelah saya, ibunya. Putri : (sret..sret..mencoret kertas putih dengan crayon hijau di bagian bawah)              "Ibu, gimana bikin pohon? Aku nggak bisa..." (muka memelas) Ibu : (tersenyum lalu menatap mata Putri dalam)            "Putri, ibu ingin lihat pohon hasil karyamu" (masih menatap mata Putri) Putri : (tersenyum..lalu..sret..sret..sret..)              Taraaa..  (menunjukkan kertas yang sudah ada tambahan gambar pohon) Ibu : "Wow..bagus sekali.." (mimik muka amazing dan bertepuk tangan)           "Ibu punya cap jempol buat Putri. Mau ditaruh dimana?" (sambil menunjukkan jempol tangan) Putri : "Di kaki yang ini.." (menunjukkan kaki kanannya) Ibu : "Siip..dicap yaa" (sambil menempelkan salah satu jempol tangan ke kaki kanan Putri) Selesai dicap jempol, Putri pun melanjutkan gambarnya sedikit lagi. Setelah cukup, kemudian kami bersama-sama menempel gambar i