Mengolah Sisa Konsumsi Organik Rumah Tangga


Pekan lima Kelas Hijrah Nol Sampah IP Jakarta. Masih terkait dengan  materi sebelumnya mengenai daur ulang. Pekan empat membahas daur ulang untuk sisa konsumsi anorganik. Pekan ini membahas tentang sisa konsumsi organik dalam rumah tangga.

Sisa konsumsi organik, selama ini kami masukkan ke lubang biopori yang ada di halaman rumah. Beberapa waktu kami sudah melakukannya. Namun, ketika lubang biopori penuh, kami kadang masih membuang sisa konsumsi ke tong sampah. Jadi, sampah di tong kami, isinya terkadang agak banyak. Selain sisa konsumsi organik, dulu kami pun membuang sisa konsumsi anorganik ke tong sampah yang akan diangkut tukang kebersihan.

Setelah mengikuti Kelas Intensif Hijrah Nol Sampah, pola perlakuan kami terhadap sisa konsumsi menjadi berbeda. Sisa konsumsi anorganik seperti plastik, botol dan sejenisnya, kami cuci bersih lalu dikeringkan. Setelah kering, bisa kami gunakan kembali atau dibuat hasil karya lain yang bermanfaat.

Salah satu lubang biopori di halaman rumah

Sisa konsumsi organik, kami masukkan dalam lubang biopori. Ada tiga lubang yang kami buat, masing-masing kedalamannya satu meter. Saat kondisi lubang biopori penuh semua, kami pun mencari alternatif cara untuk mengolah sisa konsumsi organik yang ada. Kami coba menggunakaan pot-pot yang ada di rumah. Pot ini awalnya berisi tanaman, lalu tanaman tersebut layu dan mati. Jadi, pot-pot yang ‘nganggur’ ini kami maksimalkan keberadaannya. 

Bagaimana cara mengolahnya?

Ambil pot, isi tanah sedikit sebagai alas. Lalu masukkan sisa konsumsi organik yang ada. Setelah itu, timbun lagi dengan tanah sampai semuanya tertutup. Taruh di teras atau halaman belakang. Hindarkan dari tikus-tikus berkeliaran. 

Ya, pengolahan sisa organik di pot yang kami lakukan ini memang belum dilengkapi mol atau cairan sejenisnya. Saat ini kami belum menyediakannya. Jadi, mengolah sisa organiknya dengan bahan yang sudah ada. Niatnya, olahan tersebut nantinya akan jadi media tanam bagi tumbuhan bunga atau sayur-sayuran. Apakah bisa? Kita lihat perkembangan ke depan ya.

Mengolah sisa konsumsi organik

Sejak mengikuti Kelas Hijrah Nol Sampah ini, kami pun terus berusaha untuk mempraktekkan sedikit demi sedikit ilmu yang dipelajari. Mulai dari mengurangi plastik masuk ke rumah, membudayakan bawa   wadah sendiri, dan mengolah sisa konsumsi yang ada, baik organik maupun anorganik. Hasilnya, tong sampah kami longgar. Ada sedikit sekali sampah anorganik masuk ke tong, hasil dari membersihkan  jalan depan rumah. Sisa konsumsi dari dalam rumah, kami olah hingga tidak sampai masuk ke tong sampah lagi. 

Bersyukur sekali mengikuti kelas ini. Ilmu yang dipelajari bersama semakin menguatkan langkah kami untuk terus berjuang minim sampah. Mengingatkan kami bahwa pola hidup minim sampah, bisa diwujudkan. Mengokohkan tekad kami untuk terus berupaya optimal hidup minim sampah.

Sumber bacaan :
Materi Pekan 5 Hijrah Nol Sampah IP Jakarta, 2018
Perjalanan Hijrah Nol Sampah Baskomteam, 2018
https://youtu.be/yZhiBRfT5J4



#belajarzerowaste
#hijrahnolsampah
#hijrahnolsampahipjakarta
#hnsipjakarta
#ibuprofesionaljakarta
#HNSt5
#baskomteam
#matabacaQuBA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas