Menjaga lisan


“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah perkataan yang baik atau jika tidak maka diamlah” (Muttafaqun ‘alaih)


Dua alternatif pilihan sikap yang bisa diambil terkait dengan cara menjaga lisan, yaitu :

1. Berkata baik
Mengeluarkan perkataan yang baik dan bermanfaat. Ketika akan berkata-kata, perlu ada pertimbangan atau berpikir dahulu, perkataan tersebut termasuk kebaikan atau keburukan. Jika masuk dalam kategori baik, bermanfaat dan jelas sumbernya, maka kita boleh mengatakannya.

2.  Diam
Lebih baik diam inilah pilihan sikap yang diambil ketika ternyata sesuatu hal yang akan kita bicarakan itu adalah sebuah perkataan yang kurang baik, kurang bermanfaat atau sumbernya kita kurang yakin mengetahuinya. Jadi, memilih untuk diam ini termasuk menghindari perbuatan yang sia-sia.

Di zaman sekarang ini, ketika sarana teknologi informasi sudah sangat maju dan hampir semua kalangan menggunakan fasilitas sosial media, maka alternatif pilihan sikap diatas bisa diterapkan. Contohnya, ketika kita menerima sebuah kabar berita di akun sosial media. Kita mesti cermati dan pelajari terlebih dahulu kabar berita tersebut. Apakah isinya benar dan sumbernya jelas ada? Jika memang benar dan jelas, apakah kabar berita itu bermanfaat jika disebarkan? Bermanfaat untuk kalangan tertentu atau umum?


Pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi landasan sebelum menyebarkan kabar berita kemana-mana. Jadi, sebelum berkata atau membagikan kabar berita ke satu atau banyak orang, perlu dilakukan proses berpikir dan menimbang pengaruh yang akan terjadi, baik dan buruknya, sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang suka menyebarkan kabar berita sia-sia.


Sumber :










#ODOPfor99days
#day38


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas