Petualangan seru bersama MJ


Ada satu hal baru di rumah kami. Satu aktivitas yang tidak seperti biasanya. Aktivitas bersama mesin jahit yang menjadi waktu sepenuhnya bagi ibu untuk membuat produk, kali ini berbeda. Ada mata-mata berbinar yang menemani aktivitas menjahit ibu. Siapakah itu? Anak-anak.

Berawal dari rasa ingin tahu mereka, ketika ibunya sibuk gowes mesin jahit. Hampir setiap hari, ibu berkutat dengan mesin jahit untuk bisa menghasilkan sebuah karya handmade. Aktivitas itu sangat menarik perhatian anak-anak. Biasanya mereka ikut-ikut mendekati mesin, utak atik beberapa perlengkapan menjahit, atau membawa mainan dekat mesin jahit dan bermain-main di sekitarnya.

Mengenal mesin jahit

Kali ini, ibu sengaja memberi waktu untuk anak-anak mencoba bagaimana rasanya menjahit itu. Bagaimana menata kain yang akan dijahit. Mengatur posisi jarum dan sepatu jahit. Meletakkan kaki mereka pada pedal yang akan menggerakkan mesin. Giranglah hati mereka karena itu saat yang sangat dinantikan. 

Dimulai dari Si Sulung, mencoba jahit lurus di kain potongan kecil. Mencoba menjahit yang pertama ini masih terlihat gugup dan tegang. Kemudian Si Sulung berinisiatif mencoba menjahit lagi sampai berkali-kali, bolak-balik. Dia sedang mencari posisi menjahit yang tepat dengan dirinya. Kemudian mencoba berbagai macam pola jahitan yang sangat menarik perhatiannya.

Setelah selesai, bergantianlah adiknya mendapatkan sesi mencoba menjahit. Usia yang masih lebih muda, tidak menutup semangat adiknya untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Padahal kakinya juga belum terlalu panjang untuk mencapai pedal. Namun, sang adik tetap gigih berusaha untuk mencoba dan bisa .


Adik belajar menjahit

Sejak saat itu, Si Sulung semakin penasaran menjahit. Selalu bertanya dan meminta izin untuk gowes mesin jahit lagi. Ibu pun kemudian berpikir dan mencari akal. Akhirnya, Si Sulung diberi kesempatan membantu ibu membuat tas handmade. Si Sulung menjahit kain bagian dalam. Pekerjaan ini dilakukan dengan semangat tinggi dan tidak banyak bertanya jika memang tidak perlu. 

Ketika mendapat arahan untuk menjahit, begitu memperhatikan kemudian mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Hasilnya pun sudah cukup lumayan. Si Sulung betul-betul melakukan aktivitas menjahitnya sepenuh hati.

Belajar menjahit tas handmade

Melihat kesungguhan hati Si Sulung belajar menjahit ini, ibu pun jadi merenung. Si Sulung usianya masih sangat  muda, masih dalam masa-masa ingin tahu yang tinggi. Masih dalam taraf ingin mencoba segalanya. Kebutuhan untuk mengetahui banyak hal masih sangat tinggi, apalagi aktivitas yang dilakukan orang tuanya, sangat menarik perhatian.   



Di sini letak peran orang tua sangat penting. Ketika ibu memberi kesempatan sedikit untuk mencoba, ternyata menarik perhatiannya dan ingin mencoba lagi. Ketika mendapat kesempatan untuk masuk dalam aktivitas membuat produk, dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ini pengalaman sangat berharga terutama bagi ibu, bahkan ibu pun sangat kagum dengan semangat berusahanya. Bersyukur sekali, sampai detik ini masih dilimpahi keberkahan dan tenaga untuk bisa menemani anak-anak menikmati masa-masa ingin tahunya dan mencoba banyak hal serta aktivitas yang menarik perhatian mereka.  


Tas hasil kolaborasi Si Sulung dan ibu


#ODOPfor99days
#day45

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Merica dan Ketumbar

Bangkit dari rasa bersalah

Manusia dicipta