Menulis cerpen

Ingin sedikit berbagi tentang tahapan-tahapan menulis cerpen 5 paragraf. Materi ini diperoleh ketika mengikuti pembahasan tentang menulis cerpen di Grup Whatsapp Rumbel Menulis IIP Jakarta.

Cerpen 5 paragraf

Cerpen 5 paragraf bukan sebuah genre baru, melainkan hanya sebuah cara menulis cerpen yang baru. Cara ini diperkenalkan oleh Noor H. Dee, founder spoila.net dan sipenulis.com, yang terinspirasi oleh esai 5 paragraf.
Selama ini, kebanyakan penulis selalu memikirkan peristiwa, adegan, atau jalan cerita ketika menulis cerpen. Akibatnya, tokoh-tokoh hanya berfungsi sebagai patung-patung yang dihadirkan demi kepentingan peristiwa, adegan, atau jalan cerita.

Tokoh menjadi unsur yang penting dalam cerpen 5 paragraf. Konflik cerita selalu tentang tokoh: tokoh lawan tokoh lain, tokoh lawan sekumpulan tokoh (masyarakat), tokoh lawan alam, tokoh lawan dirinya sendiri, dan sekumpulan tokoh lawan sekumpulan tokoh lainnya.
Ketika menulis cerpen, kita hanya membutuhkan tokoh. Mulai dari kebiasaan tokoh, fisik tokoh, karakter tokoh, konflik akan muncul dengan sendirinya. Oleh sebab itu, dalam paragraf pertama cerpen 5 paragraf, kebiasaan tokoh, fisik tokoh, atau karakter tokoh yang berpotensi menimbulkan konflik dimunculkan.

Berikut ini, tahapan-tahapan yang diberikan oleh Noor H. Dee dalam menulis cerpen 5 paragraf.

PARAGRAF 1: Membuat status quo. Ceritakan kebiasaan si tokoh.

(Contoh: Setiap hari lelaki itu selalu membawa sisir dalam sakunya. Ketika sedang merasa cemas dan gelisah, dia selalu mengambil sisir dari sakunya dan mulai menyisir rambutnya berkali-kali.)

PARAGRAF 2: Konflik. Mulai kasih masalah agar kebiasaan si tokoh itu terganggu.

(Contoh: Hingga pada suatu hari, sisirnya hilang entah ke mana. Dia pun stres bukan kepalang. Ketika dia ingin membeli sisir yang baru, ternyata sudah tidak ada lagi yang menjual sisir. Tiba-tiba sisir di seluruh dunia raib dengan misterius.)

PARAGRAF 3: Solusi. Si tokoh mulai mencari cara gimana agar kebiasaannya yang terganggu itu bisa normal kembali.

(Contoh: Akhirnya, lelaki itu mulai mencari pengganti sisir. Dia mulai menggunakan garpu dan sesuatu yang lainnya yang bentuknya hampir menyerupai sisir. Namun, ternyata tidak ada yang seenak sisir untuk menyisir rambut.)

PARAGRAF 4: Klimaks.

(Contoh: Dengan berat hati akhirnya lelaki itu pergi ke tukang cukur rambut. Dia memutuskan untuk menggundulkan kepalanya.)

PARAGRAF 5: Ending, deh.

(Contoh: Setelah kepalanya gundul, ketika sedang bercermin, tiba-tiba dia tidak mengenal dirinya sendiri.)


Begitu tahapan yang diberikan oleh Noor H. Dee. Selamat mencoba cara menulis cerpen yang asyik ini.   (Sumber : www. spoila.com)



#ODOPfor99days
#day46

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Merica dan Ketumbar

Bangkit dari rasa bersalah

Manusia dicipta