FITRAH SEKSUALITAS DAN PERAN ORANG TUA


Materi 11 Kelas Bunda Sayang sudah dimulai. Materi ini menggunakan metode belajar yang baru. Kami diberikan sebuah outline untuk didiskusikan dalam kelompok kecil yang telah disepakati. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, maka langkah selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi tersebut di kelas sesuai jadwal yang telah dibuat. Metode ini, semakin mengasah sisi learning by teaching.

Hari ini (4/1/18), di Kelas Bunda Sayang Fasilitator Nasional telah dimulai presentasi oleh kelompok 1. Kelompok ini beranggotakan Anna Andriani, Diah Soehadi, Firsta Ayu Wardhani dan Luthfia Hastiani Muharram. Presentasi berjudul Pentingnya Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada Anak ini diawali dengan membahas istilah gender. Istilah gender diperkenalkan oleh seorang seksolog, Jhon Money, tahun 1955. Gender merujuk pada perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin. Istilah gender mengalami perubahan makna dari jenis kelamin (sex) menjadi peran sosial (social role). Menurut kamusbesar.com, gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang di konstruksi secara sosial dan kultural (glosarium). Konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya manusia (glosarium).

Ketika pemaknaan gender sampai pada titik bahwa laki-laki dan perempuan sebagai mitra yang saling membantu, bermitra secara harmonis, maka posisi ini berada pada titik seimbang. Namun, ketika peran-peran tersebut menempatkan salah satu dari mereka berada di titik yang tidak seimbang, maka akan muncul berbagai  permasalahan. Misal, kasus kekerasan fisik/ psikis yang dialami sebagian perempuan karena tertanam dalam alam bawah sadarnya bahwa dia makhluk lemah tak berdaya. Contoh lain, suami yang menyerahkan sepenuhnya urusan rumah tangga dan anak-anak pada istri dengan alasan tugas suami mencari nafkah, tugas istri mengurus anak dan rumah tangga.

Fenomena tersebut, bisa jadi dipicu oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah faktor budaya yang masih menganut paham patriarki. Faktor sosial yaitu mengalir derasnya informasi tanpa sekat. Ada juga faktor ekonomi yang menyebabkan orang tua sibuk bekerja dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke institusi sekolah.

Solusi apakah yang ditawarkan oleh kelompok 1?

Orang tua hendaknya kembali kepada peran dan fungsi utamanya sebagai pendidik anak-anak. Berkaitan dengan pergeseran seksual dan peran gender yang terjadi saat ini, orang tua wajib bersinergi dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak. Karena menumbuhkan fitrah ini banyak bergantung pada kehadiran dan kedekatan dengan ayah dan ibu.

Fitrah seksualitas penting untuk dibangkitkan sejak dini supaya :
  • Anak mengerti dan bisa memastikan identitas seksualnya, apakah dia itu laki-laki atau pun perempuan
  • Anak mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya sehingga mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya
  • Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual

Pemahaman lebih detil tentang peran orang tua untuk membangkitkan fitrah seksualitas anak ini, bisa kita lihat di media edukasi yang telah dibuat oleh kelompok 1 berupa video tentang Framework Fitrah Seksualitas dari link di bawah ini,

http://bit.ly/MediaEdukasi1Fasilnas

Sesi tanya jawab setelah presentasi pun cukup meriah. Beberapa pertanyaan masuk ke moderator kemudian dijawab dengan lugas oleh anggota kelompok 1. Salah satu tanya jawab yang sempat dibahas di kelas adalah :

Pertanyaan :
Bgmn dgn anak lelaki yg bercita-cita jd koki atau designer pakaian perempuan. Terkadang ada kekhawatiran orangtua dgn cita-cita anak yg di anggap memasak atau fashion pekerjaan perempuan (Ririn)

Jawaban :
Tidak ada masalah dengan hal itu sepanjang orang tua membangkitkan fitrah2 yg ada dalam diri anak dg baik.
Terutama fitrah keimanan dan seksualitas, karena akan banyak godaan yg dihadapi di lingkungannya nanti
🙏🏻

Respon dari teman-teman di kelas ini pun cukup mengesankan. Mereka antusias dengan penampilan presentasi perdana dari kelompok 1 ini.

Laila Muhammad Dib: 📝Maasyaa Allah luar biasa teman2....

Evi Wiliyanti IIP Lampung: Telat gabung🙏... Kelompok 1 okee... Bacaannya lengkap n media edukasi nya kerenn👍👍😍


Cukup sampai di sini dulu yaa
Sampai berjumpa kembali di sesi presentasi kelompok selanjutnya...




7. Diskusi Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak  di Kelas Bunda Sayang Fasilitator Nasional, 2018


#Hari1
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas