PENTINGNYA POLA ASUH YANG SESUAI


Tak terasa sudah masuk presentasi kelompok 6 di Kelas Bunda Sayang Fasilitator Nasional. Kelompok ini terdiri dari Ai Santiani, Eva Novita, Maria Ulfah dan Novi Fitriani. Judul yang diangkat oleh kelompok 6 adalah Pengaruh pola asuh orang tua terhadap fitrah seksualitas anak. Presentasi kali ini dimulai dengan bedah kasus yang seru.

Ada tiga contoh kasus yang diangkat oleh kelompok 6.

Oleh : Maria Ulfah  
Kasus Pola asuh 1:

Rika adalah anak tunggal yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat berkecukupan. Ayahnya direktur di perusahaan tekstile, sementara ibunya mengelola bisnis online dari rumahnya.

Rika adalah anak yang sangat dinantikan kehadirannya oleh orang tuanya setelah bertahun tahun menikah. Saking bahagianya, Rika dibesarkan dalam kondisi segala kebutuhannya terpenuhi. Mainan yang bervariasi, makanan yang tak pernah kekurangan serta kasih sayang yang berlebih dari kedua  orang tuanya.

Rika tumbuh menjadi anak yang manja. Nyaris tidak ada peraturan di rumahnya. Menjelang remaja, Rika bergaul dengan siapapun yang dia mau, termasuk dengan lelaki yang disukainya.

Menurut bunda bunda, bagaimana fitrah seksual Rika jika dikaitkan dengan pola asuh yang didapatnya selama ini?

Kasus 2 :

Hary adalah seorang siswa kelas 2 SD di sebuah sekolah favorit di kotanya. Hani, makanya juga bersekolah di sekolah yang sama, kelas 5 SD. Orangtua mereka bersedia mengeluarkan biaya sekolah yang sangat besar demi anak anak mereka agar bisa diterima dan bersekolah disana. Dengan bangganya mereka akan memberitahukan kbahwa anak anak mereka bersekolah disana saat ada yang menanyakannya.

Setelah pulang sekolah, hampir setiap hari, Hary dan Hani harus mengikuti berbagai kursus lainnya yang ditentukan orangtua mereka. Mereka hanya mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh orangtua nya...

Hingga saat bertemu temannya di sekolah dan saling bercerita, mereka tau bahwa ternyata temannya ada yang diberi kebebasan oleh orang tuanya....

Menurut bunda bunda ,bagaimana dampak pola asuh yang dialami Hani dan Hary?

Kasus 3:

Devi adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang guru SD yang berdedikasi.
Ibunya berjualan nasi uduk di rumahnya.

Devi adalah siswa SMA di sebuah sekolah negeri favorit di kotanya. Adiknya, Hasan, adalah siswa SMP di dekat rumahnya. Sementara adiknya yang paling kecil masih sekolah di SDIT yang tak jauh dari rumahnya.

Ayahnya adalah seorang ayah yang menyenangkan bagi anak anaknya. Setiap malam, saat makan, ayahnya sering mengajak diskusi berbagai hal, termasuk Masalah yang sedang dialami anak anaknya. Mereka mendiskusikan masalah bersama dan menyusun solusi bersama untuk setiap masalah yang dihadapi orang tuanya.

Suatu hari, Hasan didapati membawa teman perempuan ke rumahnya dan memperkenalkan pada anggota keluarganya bahwa teman perempuannya sebagai pacar barunya.

Bagaimana reaksi keluarga Hasan? Diskusi yuks

Contoh kasus di atas, kemudian dibedah bersama dengan teman-teman fasilitator di kelas. Metode bedah kasus ini mampu membuat susasana kelas menjadi seru dengan diskusi. Teman-teman fasilitator yang hadir di kelas, mulai menganggapi satu per satu kasus yang dimunculkan tersebut.

Tanggapan kasus 3 :

Mesa Dewi :
Seperti kebiasaan yang sudah berjalan, keluarga ini akan mengajak Hasan berdiskusi dan memintanya bercerita serta mengajukan pendapat. Kemudian baru ortu memfasilitasi dan mengarahkan…

Evi Wiliyanti :
Pola ketiga ...ibu nya seperti ayahnya kah yang sering berbincang dengan anak anaknya? Karena sebelah pihak saja blm cukup seoertinya. Kedua orang tua baiknya ikut hadir membersamai anak anak๐Ÿ™๐Ÿ˜Š

Tanggapan kasus 2 :

Ririn Arian:
Bisa jd orang tua nya sedang mencari bakat nya anak. Dan perlu ngobrol terlebih dahulu ke anak. Menyusun jadwal bersama.

Mesa Dewi :
Hani dan Hary terbiasa didikte, mengikuti komando orangtuanya. Mereka belum punya ruang untuk berpendapat dan menentukan keputusan...

Serunya diskusi ini membuat teman-teman tidak merasakan bahwa waktu bergulir dengan cepat. Tak berapa lama, waktu diskusi pun habis. Informasi lebih jelas tentang pemaparan dari kelompok 6 ini dapat disimak di media berikut,


Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lembaran berikutnya…

Sumber tulisan :

Diskusi Fitrah Seksualitas Kelas Bunda Sayang Fasilitator Nasional, 2018


#Hari5
#Tantangan10Hari
#GameLevel11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas