Melatih anak untuk mengelola keuangan sangatlah penting. Hal ini berpengaruh pada proses hidupnya ketika dewasa kelak. Anak yang terbiasa berlatih mengelola keuangan sejak dini, akan bisa mengatur uangnya dengan baik. Mereka bisa menata keuangannya berdasarkan latihan-latihan yang dilakukan. Mengutip karya Benjamin Graham dalam buku Intelligent Investor (Santo Vibby, 2012) dikatakan bahwa tidak ada masalah untuk mengenalkan manajemen uang pada anak. Menurut buku tersebut, ada sejumlah jenjang usia yang harus diperhatikan orang tua ketika mengenalkan pengelolaan uang pada anak. Berikut uraian ideal mengenai usia anak dalam mengenalkan dan mengajarkan tentang uang versi Graham : 1. Usia 9 tahun Di usia ini, pembelajaran tata kelola keuangan diawali dengan pemberian uang saku mingguan. Uang itu kemudian dialokasikan dalam tiga toples yang berbeda. Toples pertama digunakan untuk konsumsi, toples kedua untuk tabungan jangka panjang dan toples ketiga digunakan untuk amal. Aloka
Tanggal 25 Maret 2019, saya berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur. Saat saya sampai di kantor kelurahan saya masuk untuk melihat seperti apa tempatnya. Dan saya langsung keluar untuk mempertimbangkan pertanyaan ibu saya, apakah jadi lanjut atau tidak. Lalu saya pun masuk kembali dan saya mengambil nomor antrian. Saya menunggu giliran sekitar 10 menit. Saat giliran saya, saya kaget. Ternyata kami salah ruang, ibu saya pun bertanya, “Kalau ruang Pak Lurah dimana?”. Petugas pun menjawab, “Ini ruang pelayanan, kalau ruang Pak Lurah di lantai 2 bu”. Ibu pun menjawab, “Baik, terima kasih ya”. Petugas menjawab, “Sama-sama bu”. Kami pun menuju ke lantai 2. Kami bertemu dengan salah satu pegawai bernama Ibu Tri Setiyati, beliau adalah pegawai bagian Ekonomi dan Pembangunan. Saya pun berkenalan dengan Ibu Tri. Saya pun langsung bertanya kepada beliau. Menurut Ibu Tri ada sebelas RW di Pejaten Timur dengan jumlah penduduk 67.705 jiwa. Jam pelayanan Kantor Lurah Pejaten Timur di hari Se
23 Maret 2016 Pagi ini kami sedang memasak di dapur. Memasak tempe dan buncis dengan kuah santan kuning, permintaan anak-anak. Sayur ini adalah kesukaan anak-anak. Jika ditanya mau masak apa, jawaban yang sering muncul ya sayur ini. Hubungannya apa ya sama merica dan ketumbar? Nah, ketika masak di dapur ini, anak-anak juga ikut berpartisipasi. Ada yang mengupas kulit bawang putih dan ada yang coba menghaluskan bumbu-bumbu. Kemudian Si Sulung membuka-buka tempat bumbu dan mendapatkan dua jenis bumbu yang berbentuk bulat kecil. Rasa penasaran pun muncul, lalu meluncurlah serentetan pertanyaan yang menanti jawaban. Apa nama bumbu ini? Bagaimana rasanya? Bumbu ini buat apa? Dan pertanyaan lain yang mengikutinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian memunculkan ide untuk belajar lebih lanjut tentang dua jenis bumbu itu yaitu merica dan ketumbar. Ini hasil belajar kami tentang merica dan ketumbar : 1. Merica Berbentuk bulat, permukaannya lebih halus. Uk
Berawal dari kebiasaan mengumpulkan barang-barang sekali pakai. Gelas plastik, botol plastik, kardus bekas yang sudah kosong isinya dikumpulkan menjadi satu. Dimasukkan dalam kantong yang cukup besar supaya tidak terlihat berantakan. Terkadang risih sendiri juga, punya kebiasaan mengumpulkan barang-barang bekas ini, tetapi di sisi lain berpikir bahwa suatu saat barang-barang itu akan bermanfaat. Kebiasaan mengumpulkan barang bekas ini pun kemudian memunculkan ide untuk membuat kreasi daur ulang. Teringat banyaknya tumpukan botol plastik yang masih menganggur. Setelah mencari-cari kreasi yang cocok, akhirnya muncul ide untuk membuat wadah serba guna. Wadah ini dibuat dari botol plastik bekas minuman yang dipotong menjadi dua bagian dan diambil potongan botol bagian bawahnya. Potongan botol yang bawah ini kemudian dirapikan ujungnya supaya rata. Setelah botol rapi, kemudian disiapkan hiasannya, bisa dengan menggunakan kain flanel, kancing, pita dan aksesoris lainnya. Membuat h
Komentar
Posting Komentar