KREASI BAPAK


Cerita kali ini akan menampilkan karya kreatif Pak Reswit yang sangat memudahkan kami beraktivitas.

Papan tulis triplek

Papan tulis di atas, sebenarnya adalah lembaran triplek. Pak Reswit beli di toko besi. Lalu mengajak anak-anak ngecat hitam salah satu sisi triplek. Anak-anak bahagia sekali dapat kesempatan main cat. Setelah cat kering, kami pun sama-sama memasang papan tersebut di tempat yang telah diatur. Ada di ruang tamu. Kenapa? Sesuai dengan proyek Matabaca-QuBA di rumah kami, maka ruang tamu ini selain sebagai tempat untuk menerima tamu, juga sebagai wadah aktivitas belajar anak-anak. Di ruang tamu ini, selain disediakan papan untuk menulis dan menggambar, juga terdapat rak buku yang berisi berbagai jenis bacaan anak dan orang dewasa. Ketika anak-anak berkumpul, mereka diperbolehkan membaca buku, menulis, menggambar ataupun membuat kreasi bersama.

Cantolan bambu

Gambar kedua adalah pintu lengkap dengan kain gordennya. Titik kreasinya sebenarnya ada di bambu kecil yang dipakai sebagai cantolan kain. Bambu ini Pak Reswit dapatkan bukan dari toko manapun. Namun, ada di bagian belakang rumah, tempat kumpulnya barang yang tidak terpakai. Pak Reswit mengambilnya, dibersihkan, diukur dan ternyata pas, maka dipasanglah.


Cantolan pralon

Tak ada bambu, pralon pun jadi. Itulah yang kami alami. Ketika bambu kecil sudah tidak ada, Pak Reswit mencari ide lagi untuk membuat cantolan kain gorden. Setelah beberapa waktu mencari ide, tiba-tiba Pak Reswit pergi ke luar rumah. Beberapa waktu kemudian, kembali ke rumah dengan membawa pralon. Setelah itu, ukur sana sini dan terpasanglah pralon sebagai cantolan kain gorden.

Sungguh kejutan-kejutan tak terduga seperti ini, membuat kami semakin bahagia. Pak Reswit punya caranya sendiri untuk berkreasi menghasilkan karya. Kami biasanya hanya bilang butuh ini dan itu. Lalu, Pak Reswit memikirkannya dan terwujudlah karya-karya kreatif.


Kursi milik Putri

Teringat dulu, ketika saya butuh keluar rumah dengan dua anak ketika Pak Reswit sedang ada di jam kerja. Saya bilang, kalau butuh tempat duduk untuk Putri (waktu itu berumur 2 tahun) ketika kami naik motor listrik bertiga. Pak Reswit langsung sigap mewujudkannya. Tidak beli kursi jadi yang banyak dijual. Tapi, membuatnya sendiri. Mainan mobil kecil milik Yoga yang sudah patah rodanya, dipotong untuk diambil kursinya. Lalu pegangan sepeda roda tiga yang sudah tidak digunakan, disambung pada dudukan kereta tersebut. Setelah itu, diukur dan disesuaikan dengan ruang depan motor listrik kami. Kursi buat Putri ini pun bisa dilepas dan dipasang kembali memakai baut sesuai kebutuhan.


Kursi di motor listrik


Masih ada banyak hal kreatif yang dihasilkan oleh Pak Reswit, namun cerita kali ini dicukupkan dulu yaa

Sampai bertemu lagi di cerita selanjutnya…


#Hari9
#Tantangan10Hari
#GameLevel9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas